Harga cabe pernah tembus hingga 100ribu per kilogram, lebih mahal daripada beras yang hanya berkisar 10ribu perkilogram. Walau bukan makanan pokok, tapi cabe adalah bumbu yang wajib ada dalam setiap masakan. Manusia-manusia yang biasa makan pedas, semua pada berteriak. bukan teriakan kepedasan, tapi teriakan tidak bisa makan pedas lagi...
Sebagai entrepreneur sejati, kita bisa melihat adanya peluang yang besar untuk berkebun cabe. karena pasar cabe masih sangat besar potensinya ditambah dengan kenyataan masih defisitnya jumlah pasokan cabe bila dibandingkan dengan permintaan pasar. aspek bisnisnya tidak terlalu rumit, lain halnya dengan aspek teknisnya yang harus dipelajari sebaik mungkin untuk menghindari kegagalan panen.
bisnis ini cocok bagi para Entrepreneur yang memiliki lahan perkebunan atau tanah kosong.
Sebelum memulai usaha, baiknya melakukan perhitungan dasar mengenai berapa jumlah tanah yang dibutuhkan untuk menanam sekian unit pohon cabe untuk mendapatkan batas minimum BEP (titik impas). Jangan sampai anda memiliki tanah sekian meter lalu ditanami cabe dan dijual ternyata masih rugi karena harus membayar biaya gaji tenaga kerja, perawatan kebun, dan ongkos transportasi penjualan.
Aspek pemasaran cabe tergolong mudah, cukup kirim ke pasar induk lokal maka banyak pedagang besar yang sudah siap menampung berapapun jumlah cabe kita.
Entrepreneur sejati selalu mempunyai visi yang jelas terhadap semua bisnisnya. maka bisnis cabe ini pun harus punya visi dan misi yang jelas. bagaimana jika visi nya "Menjadi Perusahaan Hasil Bumi Spesialis Cabe dan Pengekspor Cabe Terbesar di Dunia".
Lakukan pengelolaan usaha perkebunan cabe ini secara lebih profesional dan sebisa mungkin mengadaptasikan cara-cara berkebun yang modern dan canggih. Dengan begitu output produk cabe diharapkan bisa maksimal baik secara kualitas dan kuantitas.
Tertarik bisnis cabe ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar