Larry Page: Sosok Jenius di Balik Google yang Kini Jadi Orang Terkaya Ke-2 di Dunia

larry page google


Sebagai salah satu sosok paling berpengaruh dalam sejarah internet, Larry Page kembali mencuri perhatian dunia di akhir tahun 2025. Co-founder Google ini berhasil naik ke peringkat kedua orang terkaya di dunia, bersaing ketat dengan Elon Musk dan menggeser nama-nama besar lainnya.

Dunia teknologi tidak akan pernah sama tanpa kehadiran Larry Page. Sebagai salah satu otak di balik berdirinya Google, Page telah mengubah cara manusia mencari informasi. Di tahun 2025, kekayaannya melonjak drastis berkat inovasi terbaru di bidang Kecerdasan Buatan (AI).

Mari kita ulas lebih dalam mengenai siapa sebenarnya Larry Page dan bagaimana ia membangun kekayaannya.


1. Profil Singkat Larry Page

Lahir dengan nama lengkap Lawrence Edward Page pada 26 Maret 1973 di Michigan, AS, ia lahir dari keluarga yang mencintai teknologi. Ayah dan ibunya adalah profesor ilmu komputer, sehingga tak heran jika sejak kecil Page sudah akrab dengan majalah sains dan komputer generasi pertama.

  • Pendidikan: Sarjana Teknik Komputer dari University of Michigan dan Magister Ilmu Komputer dari Stanford University.

  • Status: Co-founder Google & Alphabet Inc.

2. Awal Mula Google: Dari Tugas Kampus Jadi Perusahaan Raksasa

Kisah sukses Larry Page dimulai saat ia bertemu Sergey Brin di Stanford pada tahun 1995. Bersama-sama, mereka mengerjakan proyek penelitian bernama "Backrub", sebuah mesin pencari yang mengurutkan situs berdasarkan seberapa banyak halaman lain yang terhubung dengannya (algoritma ini disebut PageRank).

Pada tahun 1998, mereka resmi mendirikan Google di sebuah garasi milik teman mereka. Dari sana, Google berkembang menjadi mesin pencari nomor satu di dunia dan memperluas bisnisnya ke YouTube, Android, hingga Gmail.

3. Kekayaan Larry Page di Tahun 2025: Mengapa Melonjak?

Per Desember 2025, kekayaan Larry Page diperkirakan mencapai $268 Miliar (sekitar Rp4.288 Triliun). Kenaikan drastis ini dipicu oleh beberapa faktor utama:

  • Peluncuran Gemini 3: Kesuksesan model AI terbaru dari Google, Gemini 3, membuat saham Alphabet (perusahaan induk Google) meroket tajam. Investor melihat Google kembali memimpin dalam perang teknologi AI.

  • Kepemilikan Saham: Meskipun sudah mundur dari jabatan CEO sejak 2019, Page masih memiliki sekitar 6% saham pengendali di Alphabet.

  • Investasi Masa Depan: Page juga berinvestasi di teknologi luar angkasa, energi bersih, dan startup AI manufaktur terbaru bernama Dynatomics.

4. Gaya Hidup yang Tertutup (Low Profile)

Berbeda dengan Elon Musk yang sangat aktif di media sosial, Larry Page dikenal sebagai miliarder yang sangat menjaga privasi. Ia jarang tampil di publik atau memberikan wawancara. Ia lebih memilih menghabiskan waktu untuk riset teknologi masa depan dan mengelola pulau pribadinya.


Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Larry Page?

  1. Fokus pada Kualitas: Google menang karena memberikan hasil pencarian yang paling relevan dibanding pesaingnya saat itu.

  2. Inovasi Tak Henti: Meski sudah kaya raya, Page terus mendorong pengembangan AI dan teknologi transportasi masa depan.

  3. Kolaborasi: Kesuksesan Google adalah hasil kerja sama dua otak jenius (Page dan Brin) yang memiliki visi yang sama.


Larry Page adalah bukti bahwa sebuah ide sederhana dari tugas kuliah bisa mengubah dunia jika dieksekusi dengan tepat. Dengan fokus pada teknologi masa depan seperti AI, posisi Page sebagai salah satu orang terkaya di dunia tampaknya akan bertahan sangat lama.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Larry Page: Sosok Jenius di Balik Google yang Kini Jadi Orang Terkaya Ke-2 di Dunia"