Membangun Sistem (Kisah Ember dan Pipa)

Respons: 0 komentar
Alkisah ada dua orang bersaudara bernama Pablo dan Bruno. Mereka berdua bekerja sebagai pembawa ember, mengangkut air yang dibutuhkan desa tempat tinggal mereka dengan imbalan sekian rupiah per ember. Dalam hal ini mereka membarterkan ember yang mereka bawa dan waktu untuk mendapatkan uang. Sementara Pablo bekerja, ia berpikir bagaimana mengerjakan tugas tersebut dengan lebih efisien, dengan ide untuk membangun saluran pipa yang dapat mengalirkan air dari sumbernya ke desa.

Bruno, saya punya rencana,” kata Pablo keesokan harinya saat mereka mengambil ember- ember dan berangkat menuju ke sungai.”Daripada kita mondar-mandir membawa-bawa ember hanya untuk mendapatkan beberapa rupiah per hari, kenapa kita tidak sekalian saja membuat sebuah saluran pipa dari sungai ke desa kita”. Bruno menghentikan langkahnya seketika. “Saluran pipa! lde dari mana itu ?!!” seru Bruno.

Bruno tidak tertarik dan mentertawakan ide Pablo. Namun, Pablo sangat yakin akan impiannya, dan memutuskan untuk mengerjakan proyek tersebut sendirian. Sementara itu, Bruno hidup dengan nyaman bahkan cenderung mewah karena pekerjaan membawa ember ternyata memberikan penghasilan yang memadai. Bruno dapat membeli rumah, kendaraan, dan keperluan lainnya, serta tak ketinggalan juga mentraktir teman-teman minum di kedai kopi. Pekerjaan Pablo memang berat karena harus bekerja ekstra, sambil membangun saluran pipa, ia masih harus bekerja di siang hari untuk menghidupi keluarganya.

Dari hari menjadi minggu, dari minggu menjadi bulan bahkan akhirnya hitungan tahun Pablo bekerja siang malam tak kenal lelah membangun saluran pipa. Mula-mula hanya beberapa meter, kemudian menjadi ratusan meter, hingga akhirnya puluhan kilometer saluran pipa berhasil menghubungkan sumber air ke desanya. Ketika akhirnya pekerjaan itu rampung, seluruh desa menjadi senang karena mendapat pasokan air yang terus-menerus dari saluran pipa tersebut, tak peduli siang atau malam.


Seluruh desa tak lagi kuatir pasokan terhenti ketika pembawa ember sedang sakit atau berlibur. Pablo pun mendapat penghargaan atas jasanya, serta penghasilan yang berlimpah, seperti pipa yang mengalirkan air. Sekarang Pablo tak perlu lagi mengangkut air dengan menggunakan ember. Sementara itu, kondisi Bruno semakin memprihatinkan karena tenaganya semakin berkurang dimakan waktu dan punggungnya semakin bongkok menopang beban. Jika tidak bekerja, ia tidak akan mendapatkan penghasilan.
------------------------------------------------------------------------------------
Kisah ini memberi makna tentang arti pentingnya membangun sebuah sistem bisnis yang mampu berjalan dengan sendirinya walau tanpa kehadiran kita.
Peran Pablo adalah sosok entrepreneur, sedangkan Bruno adalah sosok pekerja. Seorang Pablo / entrepreneur ketika memulai membangun usaha maka yang harus dia lakukan pertama-tama dalam bisnis itu adalah membangun sistem walau itu artinya akan memakan waktu yang tidak sebentar. Sebuah sistem yang mampu membuat bisnis itu berjalan dan menghasilkan keuntungan walau tanpa kehadiran sang pemilik.

ingat ! anda harus menjadi seorang pengusaha, bukan menjadi pedagang. Seorang pedagang hampir-hampir tidak bisa meninggalkan usahanya. Pendelegasian adalah kunci untuk mentransformasi dari pedagang menjadi pengusaha.

Membuat / membangun sistem mungkin membutuhkan waktu yang lama, karena melalui proses trial and error.


Lain halnya dengan usaha waralaba, dimana seseorang membeli usaha waralaba sebenarnya adalah membeli sistemnya. contoh McDonald, banyak orang yang mengklaim bisa membuat burger yang lebih enak daripada yang ada di McDonald, tapi mereka tidak memiliki sistem bisnis seperti yang dimiliki McDonald.



Dan sistem pulalah yang membedakan seorang pebisnis hebat dengan pebisnis biasa.

Tidak ada komentar:

Baca Juga

Copyright © Wirausaha untuk Mandiri

Sponsored By: GratisDesigned By: Habib Blog