Menurut Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Rich Dad Poor Dad, bahwa seseorang sudah berada dalam kondisi financial freedom bila memiliki passive income yang jumlahnya minimal tiga kali dari biaya-biaya hidupnya secara normal.
Jadi jika anda memiliki pengeluaran bulanan sebesar 5 juta rupiah, maka anda dapat dikatakan telah berada dalam kondisi financial freedom bila memiliki penghasilan passif sebesar 15 juta rupiah perbulan.
Apa yang dimaksud dengan Passive Income? yaitu penghasilan yang masuk ke kantong anda tanpa anda bekerja untuk mendapatkannya, persis seperti kisah "ember dan pipa". Pipa yang terus mengalirkan air tanpa henti, yang tidak perlu lagi campur tangan kita.
Lalu bagaimana cara untuk mendapatkan passive income ini? ada beberapa instrumen yang bisa dijadikan sumber penghasilan pasif, yaitu :
1. Berbisnis.
Membuat bisnis, menjalankan dan mengembangkannya untuk menjadi mesin uang yang benar-benar menghasilkan adalah salah satu cara tercepat untuk menjadi kaya dan financial freedom.
Mungkin pertama-tamanya anda harus terlibat secara penuh dan menyeluruh, dan ketika bisnis mulai berkembang dan membutuhkan lebih banyak orang yang terlibat sebagai karyawan. anda perlahan-lahan sudah bisa mulai 'istirahat' untuk menikmati hasilnya. Anda harus memproyeksikan diri sebagai "business owner" bukan sebagai "business doer". sehingga penghasilan dari bisnis ini bisa masuk kedalam kategori passive income. karena jika anda masih terlalu aktif dan tidak ada yang bisa menggantikan peran anda dalam perusahaan itu, sehingga apabila tidak ada anda maka bisnis tidak bisa berjalan secara normal. Maka penghasilan ini masuk kategori active income.
2. Berinvestasi
banyak sekali pilihan investasi, dan hampir semua investasi masuk kategori passive income. dinamakan investasi, karena kita hanya menanamkan uang saja tanpa ikut aktif mengelolanya.
Macam-Macam Investasi : Property, Saham, Obligasi, Deposito, Emas, Reksadana, dan lain-lain.
Untuk diingat, jika ingin berinvestasi ambil instrumen yang memiliki tingkat pengembalian modal minimal 3% diatas angka inflasi. contoh: inflasi indonesia tahun 2010 adalah 6,96%, maka sangat tidak bijaksana jika anda menempatkan uang kedalam instrumen "deposito" yang hanya memberi imbal sebesar 6% pertahun. Uang anda bukannya bertambah, malah menyusut. bukan dalam arti nominalnya (secara nominal memang bertambah), tetapi dalam arti nilai uangnya telah menyusut.
Cari Instrumen investasi yang memberikan imbal minimal 10% pertahun.
Berinvestasi sebaiknya jika sudah memiliki dana "menganggur" yang cukup, karena walau bagaimanapun investasi memiliki resiko 'kehilangan uang' juga. dan jika itu terjadi, setidaknya itu tidak terlalu mempengaruhi fundamental keuangan anda secara signifikan.
Siap untuk Financial Freedom?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar